300x250 AD TOP

Sejarah Perintisan

Berawal dari pembagian poster kegiatan Relawan TIK Sukabumi terkait Peluncuran Pandu-App pada tanggal 20 Februari 2016 oleh kak Rinda Cahyana - Relawan TIK Garut di grup Facebook Pramuka Garut. Ternyata Kwarcab Garut mengirimkan utusannya untuk menghadiri acara tersebut. Di lokasi, kak Fajar Eri Dianto - ketua Relawan TIK Jawa Barat menyarankan kepada kak Dudi Dermawan yang mewakili Kwarcab Garut untuk menghubungi Rinda Cahyana untuk penerapan Pandu-App di Garut. 

Poster yang dibagikan kak Rinda Cahyana

Dengan berbekal nomor telepon yang diberikan oleh Ketua Relawan TIK Jawa Barat, kak Dudi Dermawan menghubungi kak Rinda Cahyana. Pertemuan awal pun terjadi pada tanggal 22 Juni 2015 dalam acara Pesantren Teknologi Informasi Tujuh Hari yang diselenggarakan oleh Komunitas / Relawan TIK Garut. Kak Dudi Dermawan menjelaskan keinginan Kwarcab Garut untuk mengenalkan Pandu-App di lingkungan Kwarcab Garut dan meminta Rinda Cahyana agar dapat bergabung di Kwarcab Garut. 

Pertemuan Pertama kak Dudi dengan kak Rinda Cahyana

Akhirnya pada tanggal 28 Juni 2015, kak Rinda Cahyana dihubungi untuk datang ke Sekretariat Kwarcab Garut oleh Kak Haji Uloh - Wakil Ketua bidang HUMINFOPUS (Humas, Informasi, dan Perpustakaan) Pengurus Kwarcab Garut. Dalam pertemuan tersebut kak Rinda Cahyana diminta untuk memegang urusan Informatika dalam bidang HUMINFOPUS dengan tugas pertama menyediakan situs web Warta Muda Garut. Dalam perkembangan selanjutnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Garut merekomendasikan kak Rinda Cahyana kepada ketua Kwarcab Garut untuk memimpin Kepengurusan Saka Telematika. 

 Pertemuan Pertama HUMINFOPUS

Penyusunan Pengurus Saka Telematika Garut dilakukan oleh Bidang HUMINFOPUS dan disahkan oleh Ketua Kwarcab Garut pada tanggal 13 Agustus 2015. Misi pertama HUMINFOPUS adalah meluncurkan media informasi berbentuk situs web dan majalah Warta Muda Garut serta Saka Telematika Garut pada hari jadi Gerakan Pramuka (14 Agustus 2015). Anggota Saka Telematika diharapkan dapat mengemban tugas sebagai kontributor informasi bagi Warta Muda Garut dan distributor media tersebut.

 Ketua Kwarcab Garut selepas Peluncuran Saka Telematika Garut

Dalam perjalanan hingga bulan Desember 2015, kak Rinda Cahyana selaku ketua Pengurus Pimpinan Saka Telematika Garut mempelajari cara memulai rintisan Saka Telematika yang dibuat oleh Relawan TIK Indonesia wilayah Jawa Barat dan menghubungkannya dengan program Pembangunan Masyarakat Informasi Garut yang sedang dilaksanakan oleh Relawan TIK Garut bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Garut dan Sekolah Tinggi Teknologi Garut agar anggota Pramuka dapat turut serta di dalamnya.

Pada tanggal 10 Desember 2015, dalam pertemuan pengurus Kwarcab Garut, ketua meminta agar Saka Telematika Garut disosialisasikan dalam Rapat Kerja Cabang. Dalam kesempatan yang sama HUMINFOPUS mengenalkan situs web Warta Muda Garut kepada semua wakil bidang Pengurus Kwarcab Garut. Untuk pemanfaatan oleh semua bidang diperlukan relawan untuk mendampinginya, yang ke depannya diperankan oleh anggota atau Pengurus Dewan Saka Informatika yang berkumpul di Sanggar Bakti terdekat.   

Rapat Pengurus Kwartir Pramuka Cabang Garut

Pada tanggal 25 Desember 2015, ketua Pengurus Pimpinan Saka Telematika Garut yang juga ketua Relawan TIK Garut mengundang Kwarcab Garut untuk bergabung dalam pertemuan tahunan Masyarakat Informasi Garut yang dihadiri PT Telekomunikasi Indonesia Grup, Relawan TIK Indonesia, Komunitas TIK Garut, Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Garut. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika memaparkan tentang rancangan regulasi tentang Relawan TIK. Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat memaparkan tentang Jawa Barat Cyber Province. Relawan TIK Garut mengusulkan program bersama Relawan TIK di Garut yang selaras dengan penerapan konsep dan teknologi KPMI yang dibuat oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Peserta Forum Masyarakat Informasi Garut

Pada tanggal 6 Februari 2016, Saka Telematika Garut pertama kali disosialisasikan kepada pengurus Kwartir Pramuka Ranting se Garut dalam Rapat Kerja Cabang. Di Aula Sekolah Tinggi Teknologi Garut itu ketua Pengurus Pimpinan Saka Telematika Garut memaparkan bentuk kegiatan seperti apa yang dijalankan oleh Saka Telematika di Garut.

Pemaparan Pramuka sebagai Relawan Telematika

Berdasarkan presentasinya, bentuk kegiatan Saka Telematika Garut akan menerapkan konsep dan menggunakan teknologi KPMI. Konsep ini diteliti dan diujicobakan sejak tahun 2012 oleh ketua Pengurus Pimpinan Saka Telematika Garut dalam kapasitasnya sebagai peneliti Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Konsep ini sudah seharusnya muncul dari Pimpinan Saka karena di antara tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu Kwartir dalam menentukan kebijakan mengenai pemikiran, perencanaan, dan petunjuk teknis tentang Saka.



Sebelum pembukaan acara Rapat Kerja tersebut, ketua Pengurus Pimpinan Saka Telematika mendorong ketua Kwarcab Garut untuk menandatangani piagam kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut agar ada hasil penelitian dan pengembangan baik konsep ataupun teknologi yang dapat diterapkan di lingkungan Kwarcab Garut. Akhirnya piagam kerjasama itupun ditandatangani di tengah-tengah rapat kerja tersebut. Setelah itu konsep dan teknologi KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) secara resmi dapat diadopsi untuk pengembangan Saka bidang TIK di lingkungan Kwarcab Garut. Selain itu Sekolah Tinggi Teknologi Garut menyediakan Sanggar Bakti sebagai tempat pendidikan anggota Saka, serta mendorong dosen-dosennya untuk menjadi Instruktur Saka, dan mendorong pengembangan perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan oleh Kwarcab Garut.

Kerjasama STT Garut dengan Kwarcab Garut

Lepas penandatanganan kerjasama tersebut, Pimpinan Saka Telematika Garut mempelajari Pedoman Satuan Karya Pramuka dan Kecakapan Khusus yang diterbitkan oleh Kwartir Nasional serta konsep KPMI dalam jurnal penelitian. Ternyata KPMI dirancang hampir sesuai dengan Pedoman Satuan Karya Pramuka dan Kecakapan Khusus. Di antara kecocokan tersebut misalnya :
  1. Untuk mendapatkan kecakapan khusus, peserta didik Saka diharuskan untuk melatih anggota pramuka golongan di bawahnya sebelum mengamalkan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu masyarakat secara sukarela. Demikian juga dengan peserta didik KPMI, sebelum melaksanakan bantuan sukarela kepada masyarakat dalam bentuk empat layanan relawan TIK (dukungan dan literasi informasi dan TIK serta kolaborasi), diwajibkan untuk merekrut lima peserta didik untuk dilatihnya sampai bisa melatih. 
  2. Selesai pendidikan Saka selama enam bulan dan memperoleh kecakapan khusus, anggota Saka dapat menjadi pengurus Dewan Saka untuk melaksanakan layanan Saka. Dalam KPMI, setelah selesai pendidikan, melatih, dan menyiapkan instruktur selama minimalnya enam bulan, anggota KPMI menaiki jenjang pengelola dan menjadi pengurus KPMI yang melaksanakan seluruh layanan relawan TIK. 
  3. Setelah pendidikan untuk mendapatkan keahlian TIK dasar, pada jenjang berikutnya anggota KPMI mendalami bidang Jaringan, Aplikasi, Komputer, dan Informasi secara lebih mendalam. Ini seperti Krida dalam Saka. 

Jenjang Fungsional Anggota KPMI

Sementara itu, rintisan Saka Telematika nampaknya belum dapat dioperasionalkan, mengingat sejumlah kelengkapan seperti SKK (syarat kecakapan khusus) belum disediakan. Sepanjang SKK belum tersedia, maka pendidikan Saka belum bisa dimulai. Oleh karenanya pada tanggal 7 Mei 2016, kak Rinda Cahyana mengusulkan agar Kwarcab Garut membangun rintisan Saka nya sendiri sesuai dengan kebutuhan lokal dan kegiatan relawan TIK yang sudah berjalan, sehingga ke depannya menjadi best-practice dan menjadi masukan bagi Kwartir Daerah atau Pusat. Pembangunan rintisan Saka sendiri juga dimaksudkan untuk menjaga agar tidak membuat tafsiran atau pengembangan sendiri terhadap rintisan Saka yang dikembangkan oleh anggota Pramuka di luar Kwarcab Garut. Atas dasar pemikiran tersebut, ketua Pengurus Saka Telematika mengusulkan perubahan nama Saka dari Telekomunikasi dan Informatika menjadi Informatika kepada ketua Kwarcab Garut.

Komunikasi terkait perubahan nomenklatur Saka

Fokus Saka Informatika adalah penerapan perangkat lunak sistem dan aplikasi yang menunjang pembangunan digital ekonomi di kabupaten Garut, mengubah para penikmat konten internet menjadi produsen konten di internet. Lingkup kecakapan telekomunikasinya hanya sebatas yang diperlukan dalam penerapan tersebut, dan sudah tercakup dalam bidang informatika. Oleh karenanya namanya hanya Informatika. Pada tanggal 2 Juni 2016, Saka Informatika ini diperkenalkan kepada anggota Pramuka dan masyarakat, sebelum memulai kegiatan pendidikan Saka enam bulan pada bulan Agustus 2016 sampai Januari 2017.